Betapa ALLAH
sangat PENCEMBURU pada kita…
Cemburu itu datang dari cinta,
ketika kita merasa cemburu terhadap seseorang yang kita sayangi/cintai, gimana
rasanya ?? Ga’ enak kan?? Tapi, tahukah kita, bahwa tidak ada yang lebih
pencemburu selain Allah. ALLAH lah yang paling pencemburu diantara semua pecemburu...
Allah merasa cemburu begitu melihat kita mulai mencintai hal2 yg bersifat keduniawian, harta, tahta, jabatan, dll sehingga lalai kepada-Nya. Allah Swt sangat mencintai kita, melebihi cinta makhluk-Nya kepada kita. Rasa cemburu itu adalah rasa ingin kekasih selalu dekat dengan kita dan jangan jauh dari kita, jika saja ada gerakan atau ucapan yang membuat kekasih kita jauh, maka kita akan marah. Itulah sifat cemburu,,,
Allah merasa cemburu begitu melihat kita mulai mencintai hal2 yg bersifat keduniawian, harta, tahta, jabatan, dll sehingga lalai kepada-Nya. Allah Swt sangat mencintai kita, melebihi cinta makhluk-Nya kepada kita. Rasa cemburu itu adalah rasa ingin kekasih selalu dekat dengan kita dan jangan jauh dari kita, jika saja ada gerakan atau ucapan yang membuat kekasih kita jauh, maka kita akan marah. Itulah sifat cemburu,,,
Perhatikan ayat berikut :
"Katakanlah,
jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, keluargamu,
harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatirkan
kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai
daripada Allah dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai
Allah memberikan keputusan-Nya, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada
orang-orang fasik". ( QS. At Taubah: 24 )
Baca ayat diatas baik-baik, lalu
kita renungkan makna dari ayat tersebut. Lihatlah dan renungkan, Betapa ALLAH
itu sangat PENCEMBURU...
Maka orang-orang yang kurang
imannya ketika membaca ayat ini mereka akan merasa sangat risau karena merasa
tidak boleh mencintai keluarga, pekerjaan dan lainnya. Namun, sebagian para salafussalih menangis ketika mendengar
ayat ini, karena mereka memahami betapa besarnya cemburu Allah yang ditunjukkan
di dalam ayat ini kepada mereka yang terlalu sibuk dengan pekerjaan, keluarga,
istri atau suami dan yang selain Allah. Maka Allah menegurnya, mengapa lebih
cinta kepada mereka daripada cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Hal itu adalah
bentuk teguran lembut karena cemburunya Allah subhanahu wata'ala kepada hamba-Nya untuk tidak mencintai yang lain
lebih daripada Allah.
Saudara-I ku, karena Allah itu
cemburu kepada hamba-hamba-Nya, sehingga Allah mengharamkan perbuatan-perbuatan
jahat. Kenapa Allah mengharamkan perbuatan dosa? Karena dengan perbuatan dosa,
hamba-Nya akan jauh dari Allah dan Allah tidak mau hamba-Nya jauh dari-Nya,
Allah ingin kita dekat, Allah tidak ingin kita berbuat buruk hingga menjauh
dari Allah, Allah ingin kita berada dalam kasih-Nya, ketika berbuat hal-hal
yang tidak disukai Allah maka ia akan terkena dosa, kenapa? karena Allah ingin
hamba-Nya jauh dari dosa karena cinta-Nya kepada kita.
Kita lihat, jika seandainya Allah,
SWT. tidak cinta kepada kita, maka sekali seorang hamba berbuat dosa dan
dicabut nyawanya sehingga wafat dalam su'ul
khatimah. Tetapi Allah cinta kepada hamba-Nya, sekali ia berbuat dosa maka
ditunggu barangkali beristighfar, dihadirkan di majelis dzikir dan majelis
ta'lim maka ia akan mendapat pengampunan dan mendekat lagi kapada Allah,
sungguh indahnya Allah. Dan ketika shalat lima waktu maka terus dihapus
dosa-dosanya, ketika ia berwudhu maka ia mendapat penghapusan dosa, memuji
Allah ia mendapat penghapusan dosa, selesai shalat ia membaca subhanallah 33x, Alhamdulillah 33x, dan Allahu
Akbar 33x maka ia mendapatkan lagi penghapusan dosa. Di hari Jum'at, antara
Jum'at satu dengan Jum'at lainnya mendapat penghapusan dosa, ketika tiba bulan
Ramadhan mendapat penghapusan dosa lagi, ketika puasa Arafah mendapat
pengampunan lagi, ketika puasa 'Asyura mendapat pengampunan lagi, terus
pengampunan mengejar kita. Seorang hamba yang malas beribadah, tapi ia banyak
berbuat baik kepada saudaranya maka diberi pertolongan oleh Allah SWT. Sungguh,
subhanallah, BETAPA ALLAH SANGAT
MENCINTAI KITA…
Maka cintailah Allah subhanahu
wata'ala lebih dari segala-galanya, kemudian mencintai Rasul-Nya dan para
pengikut rasul-Nya. Cinta kita kepada Rasulullah adalah untuk kesempurnaan
cinta kita kepada Allah subhanahu
wata'ala Yang Maha Esa dan Maha Kekal.
Jika engkau mulai mengenal rasa
cintamu kepada seorang hamba Allah, maka serahkan semua kepada Allah, Sang
Pemilik Cinta. Tanamkan sebuah teori dalam hatimu. “TEROREMA CINTA SEGITIGA”.
Yakinlah,
ketika engkau mencintai Allah dengan sungguh-sungguh, dan dia (yang engkau
cintai) juga mencintai Allah dengan sungguh-sungguh. Maka nanti, Allah, SWT. akan
menyatukan cinta kalian pada ikatan yang benar-benar indah pada waktunya. (^_^)
ulasan yang dahsyat...semoga ALAH terus memudahkan fikriyah kita untk terus mengalirkan ide beraroma dakwah di setiap tulisan kita... :)
BalasHapusingat pepatah"ketika yang muda mulai bicara sang raja diam bak senja kehilangan ruang"
teruskan...semangattt....
terimakasiih bwad post comentnya..
BalasHapusMudah-mudahan ide sepertii inii bisa sering muncul, :)